13 January 2015

Emporium dan Oligarki Kapital Finansial dan Kuasa Politik yang Pengecut

Kisah-kisah perlawanan rakyat biasa terhadap kerakusan emporium dan oligarki kapital finansial dan kuasa politik lama-lama bisa jadi kisah tak bermakna. Karena begitu seringnya dikabarkan, diteriakkan tetapi tak bertanggap. Biaya sosial, politik, ekonomik dan ekologik dari kerakusan emporium dan oligarki itu begitu besarnya sehingga tidak akan pernah ada satu skema pemulihan yang dapat menyembuhkannya. Seperangkat siasat dan strategi kalangan organisasi masyarakat sipil (OMS) atau organisasi non-pemerintah (Ornop) atau lembaga swadaya masyarakat (LSM) semakin lama semakin usang dan compang-camping menghadapi kian canggihnya siasat dan strategi emporium dan oligarki kapital finansial serta kuasa politik meringkus kedaulatan dan kemerdekaan rakyat biasa di pelosok-pelosok kampung atas nama perluasan industrialisasi dan percepatan pertumbuhan ekonomi.
perlawanan

Thesis Jared Diamond (Collapse: How Societies Choose to Fail or Succeed) tentang keputusan suatu masyarakat untuk menyerah kalah ketika menghadapi tekanan untuk derajat tertentu bisa masuk akal dan relevan. Tetapi Jared Diamond luput menyorot secara terang-terangan tentang oligarki dan emporium kapital finansial dan kuasa politik sebagai argumen utuh. Semua disajikan secara tersirat menggunakan artikulasi perang dan persaingan. Meskipun Jared Diamond sendiri merujuk ahli sejarah Arnold Toynbee dalam menyusun bukunya itu:
Civilizations die from suicide, not by murder.
Namun gagalnya keputusan kolektif rakyat yang melawan tidak dapat ditelisik hanya dari sisi rakyat itu sendiri. Karena pada saat yang sama kerja-kerja intelijen pihak emporium dan oligarki pasti bekerja giat memecah-belah kelompok-kelompok kritis rakyat yang melawan. Pada titik inilah kita dapat bercermin tentang kesalahan banyak pihak mengetuk pintu saat mendukung rakyat yang melawan. Bagi pihak emporium dan oligarki ini soal menang-kalah, bukan soal benar-salah. Etika dan moralitas hanya sekedar Terms of Reference (ToR) bukan Terms of Address (ToA). Sehingga tak ragu mereka menaklukkan pemuka agama, tetua adat, dan sebagainya, demi memenangkan pertarungan yang tak imbang ini.

Yang dapat saya petik dari renungan singkat ini adalah, kekuatan kolektif rakyat biasa masih menjadi momok menakutkan bagi raksasa-raksasa kapital finansial dan kuasa politik. Aparat militer dan kepolisian pun kerap digunakan dengan tujuan menakut-nakuti hingga ke tingkat pengusiran dan pemusnahan. Tetapi berbagai kalangan masih kurang giat belajar dan berusaha memperbesar dan memperluas rasa takut pihak tersebut melalui gagasan dan prakarsa kreatif yang mampu menghindarkan para perintis dari rakyat yang melawan terjebak dalam arena menang-kalah. Kampanye yang digunakan masih sering luput menaikkan amplitudo rasa takut pihak emporium dan oligarki. Yang jelas, dan penting terus diingat, emporium dan oligarki kapital finansial dan kuasa politik tak lebih dari gerombolan pengecut yang menembak lalat menggunakan meriam.

No comments:

Post a Comment